Menjadi orang tua adalah perjalanan penuh warna - kebahagiaan, tantangan, bahkan kelelahan sering menyertai hari-hari kita. Dalam upaya memberikan yang terbaik untuk anak, banyak orang tua merasa terjebak dalam rutinitas tanpa akhir, sehingga mengabaikan kebutuhan pribadi mereka sendiri. Padahal, menyediakan waktu untuk diri sendiri atau me time bukanlah bentuk egoisme, melainkan sebuah kebutuhan penting untuk menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual. Dalam perspektif Islam dan keilmuan modern, me time adalah langkah bijaksana untuk menjadi orang tua yang lebih baik.
Me time adalah waktu yang dikhususkan untuk melakukan sesuatu yang menyegarkan jiwa dan raga, tanpa gangguan dari tanggung jawab sehari-hari. Dalam Islam, keseimbangan antara hak orang tua dan kewajiban kepada anak sangat ditekankan. Rasulullah ﷺ mengajarkan pentingnya menjaga tubuh dan jiwa, sebagaimana hadis berikut:
"Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak atasmu."
HR. Bukhari
Me time memungkinkan orang tua untuk:
Studi psikologi menunjukkan bahwa stres berkepanjangan dapat berdampak negatif pada hubungan keluarga, terutama antara orang tua dan anak. Penelitian dari American Psychological Association (APA) menemukan bahwa orang tua yang mengambil waktu untuk diri sendiri cenderung lebih sabar, hangat, dan responsif terhadap anak-anak mereka.
Selain itu, me time meningkatkan hormon endorfin, yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Dengan kata lain, meluangkan waktu untuk diri sendiri secara tidak langsung berkontribusi pada kualitas hubungan dalam keluarga.
Islam tidak hanya menekankan hubungan dengan keluarga, tetapi juga hubungan dengan diri sendiri dan Allah ﷻ. Waktu luang dapat digunakan untuk:
Keseimbangan ini membantu orang tua tetap sadar akan tujuan hidup sebagai hamba Allah ﷻ dan pembimbing bagi anak-anak.
Ketika orang tua merasa bahagia dan tidak terbebani, hubungan dengan anak pun menjadi lebih sehat. Anak-anak akan lebih mudah merespon kasih sayang, perhatian, dan arahan dari orang tua yang emosinya stabil.
Rasulullah ﷺ sendiri adalah contoh yang sempurna dalam menjaga keseimbangan antara tugas keluarga, masyarakat, dan kebutuhan pribadi. Beliau selalu menyediakan waktu untuk beribadah, beristirahat, bahkan bersenda gurau bersama keluarga.
Me time bukanlah bentuk melarikan diri dari tanggung jawab, tetapi sebuah cara untuk memperkuat diri agar lebih optimal dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Dalam pengasuhan Islami, menjaga hak diri sendiri adalah bagian dari amanah yang diberikan Allah ﷻ. Jadi, jangan merasa bersalah ketika Anda mengambil waktu untuk diri sendiri. Sebaliknya, lihatlah itu sebagai investasi untuk keluarga yang lebih harmonis dan berkah.